⬇️πŸ‘‡πŸ» Click Me πŸ‘‡πŸ»⬇️

β¬‡οΈπŸ‘‡πŸ» Click Me πŸ‘‡πŸ»β¬‡οΈ
BELAJAR BELANJA HEMAT di SINI bisa COD

Copyright 2021 © Pasutri - Couple All Right Reserved

Belanja Hemat Bukan Pelit tapi "Frugal Living"

Griya Belanja Hemat

Jakarta ( Pasutri  -  Couples ) -  Sementara  ini kami baru menyajikan produk-produk, Fashion Adventure, Dupa Hio Bukhur, Kebutuhan Rumah Ta...

Tips : Tingkatkan Stamina tanpa Obat Apapun

Meningkatkan Stamina dengan Meditasi
Jakarta (Pasutri - Couples) - Ini pengalaman teman gw, sebut saja Santo, yang awalnya ia orang yang paling susah konsentrasi.

Satu hari gw berkunjung ke rumah Santo teman SD gw, yang kebetulan baru dapat alamatnya dari teman gw lainnya.

Setibanya gw di rumahnya, gw disambut dengan penuh kehangatan oleh Santo dan istrinya, yang belum gw kenal sebelumnya.

Betapa kagetnya gw, karena ternyata Santo dan istrinya masih terlihat begitu muda segar, padahal umur kita sudah diatas 60 an ke atas, kecuali istri Santo yang mengaku umur 55 tahun.

Di tengah percakapan, gw bilang, kalian seperti pengantin baru saja. Apalagi anak² sudah berkeluarga dan sudah punya rumah semua.

Maaf apakah kalian masih melakukan hubungan pasutri secara rutin.

Santo dengan gayanya yang humoris, melirik istrinya "gimana mah, kasih tau nggak ya" sejenak meledaklah tawa kita bersama...


"Mah punten, Bambang sepertinya sudah kehausan" ujar Santo sambil mengusap-usap rambut istrinya seolah memohon, tapi dengan gestur yang mesra...

"Gini Bang", Santo memulai ceritanya... Menurut Santo, wanita itu akan menunda masa menopausenya, saat masih rutin berhubungan pasutri.

Yang gw tanya elu, emang elu masih punya stamina muda...

"Nah gw kasih tau lu rahasianya"...

Sampai satu saat Santo menemukan buku di toko buku seputaran Pasar Senen Jakarta Pusat, saat ia masih SMA.

Buku itu berjudul kurang lebih "Belajar Yoga tanpa Guru", Santo pun lupa judul aslinya.


Singkat kata, buku itu mengajarkan cara bagaimana pengendalian pikiran, dimana ujung²nya orang diajarkan menggerakkan tubuh dengan pikiran, bukan dengan otot.

Santo langsung mengajari step by step pengalamannya, 
Terlentang dengan telapak tangan membuka ke atas
Pertama-tama, tidurlah terlentang, di atas alas yang rata,
setelah itu, mulailah menyebut satu-persatu anggota tubuh, kita dengan kata tidurlah.

Contoh: 
Perintahkan satu-persatu anggota tubuh elo
  • Kaki tidur
  • Betis tidur
  • Paha tidur... dst
  • Sampai sebelum elo perintahkan rambut tidur... ada 3 perintah lain
3 Perintah yang dimaksud
  • Pilih selama elo tidur, elo mau ngimpi jalan² kemana (semisal mau berwisata ke pegunungan), maka perintahnya "aku mau mimpi wisata ke pegunungan)
  • Tentukan berapa lama elo mau tidur (semisal mau 15 menit tidurnya - harus angka ganjil), maka perintahnya "aku mau tidur selama 15 menit, dan segera bangunkan aku)
  • Rambut Tidur
Setelah terbangun, langsung katakan
  • Rambut bangun
  • Mata bangun
  • dan semua apa yang elo perintahkan tidur tadi. Sekarang elo bangunin satu-persatu lagi sesuai urutan tapi terbalik
  • Dst
  • Paha bangun
  • Betis bangun
  • Kaki bangun
Catatan jangan takut kelewatan membangunkan, tidak ada masalah

Berapa kali dan berapa lama latihannya
  • Tergantung talenta elo
  • Latihan setiap hari, waktu sesempetnya, pokoknya jangan lewat jam 00.00
  • Bolong² juga tidak apa², hanya makin lama lagi aja elo baru dapet manfaatnya
Terus tau tidaknya sudah dapet manfaatnya, gimana?

"Kalau gw dulu, setelah kira² seminggu latihan, mulai rutin gw coba² setiap minggunya"

Caranya ?
  • Coba konsentrasi ke salah satu tangan, untuk mengangkatnya dengan pikiran
  • Coba konsentrasi ke salah satu kaki, untuk mengangkatnya dengan pikiran
Sampai yakin tangan dan kaki elo, bisa elo angkat pakai pikiran...


"Saatnya mencoba dengan pikiran yang bersih, elo menegakan anggota tubuh kesayangan elo... " Langsung kita berdua tertawa sambil tunjuk²kan, seperti sedang membongkar rahasia...

"Kalau tanpa mikir kesitu, burung elo gagah, itu namanya elo sudah berhasil", kami pun kembali tertawa segar berdua...

Tak terasa istri Santo pun datang dengan minuman segar...

Sambil setengah berbisik Santo berkata "selama dan senikmat yang elo mau, kapan pun bisa elo lakukan"

Sontak istri Santo pun tersipu-sipu, dengan membawa baki minuman kembali masuk, sambil mencubit leher Santo dengan mesra (EW)

Catatan :
Jika Anda bercinta dengan pasangan Anda karena pikiran kotor, maka lupakan keterangan di atas.

Twitter : @Pasutri - Instagram : @xpasutri - Tik tok : @pasangansuamiistri -  www.pasutri.web.id

Twitter : @Pasutri - Instagram : @xpasutri - Tik tok : @pasangansuamiistri -  www.pasutri.web.id

Mau Belanja Murah?

Griya Belanja Hemat

#pasutri

Foto : Istimewa




Kasih Sayang Ayah Sepanjang Hidupnya

Jakarta (Pasutri - Couples) - Seorang Ibu yang bijaksana selalu berkata:
Tertawalah riang di hadapan ayahmu pada saat beliau pulang ke rumah, Karena dunia luar itu begitu kejamnya sehingga dapat membahayakan ayahmu...

Seorang Ayah secara eksplisit tidak mengandungmu, tapi dalam darah anak-anaknya mengalir darahnya, dan suaranyalah yang pertama terdengar ketika lahir untuk menenangkan jiwa buah hatinya.

Ayah memang tidak menyusui anak-anaknya, tapi dari keringatnyalah setiap suapan yang menjadi air susumu, dialah yang menjamin kau tetap nyaman dalam lelapmu. Seringkali kita melihat seorang Ayah, seperti tidak pernah menangis, bukan karena hatinya keras, tapi agar seorang anak tetap percaya, dia kuat untuk sang buah hati bisa bergantung dilengannya.

Ayah selalu berupaya kuat agar kau tak merasa lapar, tanpa kau perhatikan, mulai dari semenjak kau lahir, dan kasih sayang ayahmu 'kan kau ketahui setelah kau menjadi seorang ayah...

Ibu membawamu (mengandungmu) di dalam rahim selama 9 bulan, namun ayahmu membawamu seumur hidupnya, tanpa kau sadari, Karena itu bersabarlah.

"Ibu, memang tak ternilai harganya, sementara Ayahmu, takkan bisa dikembalikan oleh waktu." (FMawero)

Foto : Istimewa

Twitter : @Pasutri - Instagram : @xpasutri - Tik tok : @pasangansuamiistri -  www.pasutri.web.id

Mau Belanja Murah?

Griya Belanja Hemat

#pasutri

Nasehat Perkawinan : Cerai atau Tetap di Neraka

Jakarta (Pasutri - Couples) - Saya punya dua kali pengalaman gagal dalam perjalanan pernikahan saya.

Saya setuju hal ini pengaruh besar dari Kesetaraan Gender yang mulai merangsek masuk ke pemikiran hegemoni kaum wanita Indonesia.


Dalam menjalani pacaran, saya selalu mengarahkan pada komitmen yang simbiose mutualisme, apa saja interaksi, dan komunikasi yang kita harus sepakati bersama, untuk membuat keluarga kita yang bahagia, dimana hingga masalah hubungan pasutri pun, kita bicarakan secara terbuka.

Saat pacaran semua okok saja, dari kedua mantan istri saya, terlihat komitmen itu sudah diterapkan, dan ingin mereka pertahankan, hingga akhirnya membuat saya begitu yakin.

Tapi dalam kenyataannya, pa!ing lama komitmen tersebut mereka taati, hanya dalam waktu satu tahun perkawinan. Sementara kedua mantan istri saya, mengakui kepada anak² saya dari kedua mantan saya tersebut, bahwa saya orang yang selalu berpegang pada komitmen.

Dalam jalannya waktu, untuk mempertahankan perkawinan, saya pun menawarkan perubahan komitmen - jika diperlukan, dengan tetap berpatokan pada simbiose mutualisme, atau standar tunggal - "Elo boleh Gue boleh, Gue tidak boleh Elo tidak boleh"... fair Khan... Tapi mereka selalu menolak...

Memang yang namanya penyesalan selalu datang belakangan, kalau duluan namanya pendaftaran.... hehehe


Penyesalan saya bukan karena kedua perceraian tersebut, tapi pada kenapa hanya saya yang mencoba mempertahankannya, hingga berlama-lama.

Dari kedua pengalaman saya, sebaiknya saat pacaran, sudah dipastikan dan disepakati terlebih dahulu. Ketika komitmen dilanggar dengan sengaja, maka pintu perceraian terbuka lebar bagi kedua belah pihak. Justru ini akan tidak membuat berlarut-larutnya anak² dalam kondisi Kebahagiaan Semu.

Intermezo
Saya punya tetangga, yang orang tuanya CekCok setiap harinya.

Anak perempuan mereka, dari masih dibedong, hingga umur 5 tahunan, mayoritas tinggal sama saya, hingga dia merasa sayalah orang tuanya.

Umur 6 tahunan prahara rumah tangga terjadi, ibunya konon selingkuh dengan teman kerjanya.

Anak umur 6 tahun itu, setiap hari berkeluh kesah kepada saya. Apa ini bukan anak yang Broken Home, bahkan kalau berkepanjangan, karena tidak bisa rujuk... Ini justru membuat anak akan trauma yang berkepanjangan... Ingat trauma broken home yang berkepanjangan akan sangat sulit memperbaikinya...


Jangan tabukan perceraian, karena takut melahirkan anak² yang broken home. Tapi ingat, keluarga yang tidak bahagia pun akan melahirkan anak² yang broken home.

Mendingan segera cerai, jika salah satu ada yang tidak berkomitmen, dan anak² segera diberikan terapi kebahagiaan.

Oh iya saya lupa, saya pacaran sama mantan² istri itu tahunan sebelum ke jenjang perkawinan, bahkan ada yang lebih dari 5 tahun. Jadi jelas ya, seperti anak kecil yang dijanjikan untuk mendapatkan mainan yang ia inginkan. Dia rela berkelakuan baik kepada orang tuanya. Tapi setelah dapat (asumsinya menikah), jangan khan nurut kepada orang tuanya, mainannya pun dibanting-banting.


Apalagi dia pikir, dalam surat nikah, kaum wanita lebih dimenangkan, atau mereka lebih dipermudah untuk pengurusan perceraiannya, ketimbang kaum pria yang mengajukan perceraian.

Jangan buang² waktu untuk hidup di neraka, bersama istri yang tidak berkomitmen... Hanya Pesan untuk Pria juga butuh Bahagia...

Jadi inget kata² di Twitter @Pasutri:

"Dibalik Suami yang Berhasil, ada Peran Istri yang Baik dan Mendukung. Dibalik Suami yang Gagal, ada peran Istri yang Buruk dan Merongrong."

Pengalaman saya dengan mantan² istri, dari pacaran, perkawinan, hingga cerai adalah 17 tahun, dan 18 tahun, berarti saya buang-buang waktu kebahagian saya secara matematis adalah 23 tahun.


Kalau saya nikah umur 25 tahun, berarti sekarang saya berumur 50 tahun, yang sebentar lagi pensiun.

Janganlah seperti saya

Jangan biarkan anak² trauma berkepanjangan, hingga mereka susah membedakan mana Kebahagiaan yang hakiki dan mana yang cuma Kesenangan belaka.

Semoga bermanfaat (Taufik)

Foto : Istimewa

Twitter : @Pasutri - Instagram : @xpasutri - Tik tok : @pasangansuamiistri -  www.pasutri.web.id

Mau Belanja Murah?

Griya Belanja Hemat

#pasutri


Nasehat Perkawinan : Ingin Rukun atau Ingin Cerai

Sosok Mimi dan Mintuno
Jakarta (Pasutri) - Rukun atau Cerai adalah pilihan, karena hidupmu adalah pilihanmu.

Sebelum membahasnya, mari kita amati bersama, dampak apa yang terjadi pada anak², dan diri kita sendiri, jika harus rukun atau harus cerai.

Ingat anak broken home itu, bukan hanya dikarenakan oleh orang tua mereka yang bercerai, tapi faktor dari interaksi dan komunikasi orang tua mereka yang tidak harmonis, yang setiap hari dipertontonkan oleh orangtua mereka.

Jadi, orang tua mereka cerai atau tidak, mereka bisa jadi anak yang broken home. Karena selalu dipertontonkan oleh interaksi dan komunikasi yang tidak harmonis.

Dengan demikian dapat disimpulkan sementara...

Bukan karena kamu mau rukun, maka kamu ingat² yang baik² dari pasanganmu, sementara jika kamu mau cerai, kamu ingat² yang jelek² dari pasanganmu. Bukan itu...

Melalui Pacaran, atau Dijodohkan, atau bahkan "Kecelakaan", bisa saja bahagia, atau neraka... (Akan saya bahas dalam artikel yang lain)

Intinya saat kita melangkah ke jenjang pernikahan, ada "SATU TANGGUNG JAWAB BESAR", yang harus dibagi secara adil, yang diilustrasikan dengan hewan laut Mimi lan Mintuno, yang selalu saling mendukung satu sama lainnya, bahkan kalau mereka harus dipisahkan, mereka segera mati.

Maka jika Satu Tanggung Jawab Besar itu tidak dapat kalian diskusikan, dan didistribusikan secara adil, niscaya ada salah satu pihak yang tersakiti, atau tertindas, atau bahkan merasa terintimidasi. Belum lagi, setelah pembagian yang adil tersebut, tidak dapat dijaga dengan konsisten dan komitmen dari kalian berdua.

Jujur pada diri sendiri dan Kajiwo (empati) adalah hal yang utama, dalam hubungan apapun, kecuali hubungan bisnis wkwkwk...

Nah kalau kalian menggunakan "nilai² bisnis" dalam Pernikahan kalian, jangan salahkan, kalau akan banyak perselisihan dan perselingkuhan. Karena khan yang penting adalah, siapa memanfaatkan siapa, yang penting meraih keuntungan diri sendiri atau masing².

Hakekat pernikahan adalah, membentuk tim yang kuat, dimana anggotanya saling melengkapi satu sama lainnya, yang dikenal dengan nilai² kehidupan perkawinan "Mimi lan Mintuno".

Kembali ke tema awal " Ingin Rukun atau Ingin Cerai"

Jika pada awalnya kalian menggunakan nilai² bisnis, dan kalian masih ingin rukun kembali, cobalah berganti ke nilai² Mimi lan Mintuno, pasti ada pemecahannya.

Tapi jika hanya salah satu dari kalian yang menginginkan rukun, itu adalah hal yang tidak mungkin. Artinya, kalian sudah waktunya untuk Cerai. Dan jangan ditunda lagi, karena hanya penderitaan yang panjang yang akan dirasakan, tidak hanya oleh kalian berdua, tapi juga akan melahirkan anak² yang broken home.

Buat anak² kalian yang terlanjur broken home, bisa kalian lakukan terapi, baik dengan membaca buku² psikologi, maupun ke ahlinya. 

Dengan ilustrasi di atas, semoga keputusan kalian untuk Rukun atau Cerai, tidak terlambat. (SSM)

Laman : www.pasutri.web.id | IG : @igpasutri | Twitter : @pasutri


Twitter : @Pasutri - Instagram : @xpasutri - Tik tok : @pasangansuamiistri -  www.pasutri.web.id

Mau Belanja Murah?

Griya Belanja Hemat

#pasutri

Foto : Istimewa


Orang yang Berpengetahuan Luas, pasti banyak Temannya

Orang yang Berpengetahuan Luas, pasti banyak Temannya
Jendela Pengetahuan
Back To Top