1/24/2020

Pacaran Bukan Proses Penipuan

Januari 24, 2020
Jakarta (Pasutri) - Pacaran adalah proses penipuan yang kini sedang terjadi. Pasalnya, pacaran masa kini bukanlah bertukar informasi mengenai karakter mereka masing-masing. Tetapi beradu manis, artinya kedua belah pihak memperlihatkan kebaikannya, untuk saling mendapatkan hati pasangannya, untuk mengambil keuntungan.


Mungkin kita bertanya? Keuntungan apa?
Saat ini orang banyak yang ingin eksis, atau menjadikan justru lebih banyak manusia yang krisis eksistensi.

Saat remaja atau SMA
Misalnya seseorang yang dikenal di sekolah (istilah sekarang anak hits), maka yang memacarinya kecepretan jadi ikut dikenal, itulah salah satu keuntungannya.

Artis dan Orang Kaya
Si Artis bisa numpang hidup, si orang kaya bisa numpang terkenal, dlsb.

Nah intinya, pacaran banyak di salah artikan. Kalau masing-masing mencari keuntungan dari pasangannya, maka itu adalah sebuah penipuan atas nama cinta.

Sebenarnya pacaran adalah untuk penjajakan satu sama lainnya, bagaimana berkomunikasi yang baik, membicarakan nilai-nilai yang akan disepakati kelak, dengan tentunya menganut @StandarTunggal

Jadi Pacaran, apalagi untuk menuju Pasutri, bukanlah mencari keuntungan, tetapi mencari titik kebahagiaan bersama pasangannya. (SSM)


Twitter : @Pasutri - Instagram : @igpasutri - www.pasutri.web.id


1/09/2020

Jangan Cari Suami yang Bermental Penguasa

Januari 09, 2020
Dapat Berjalan selalu Searah
Jakarta (Pasutri) - Sekarang sudah bukan zamannya seorang suami berkuasa di dalam rumah tangga. Saatnya adalah membangun komunikasi yang sehat, dengan kesetaraan gender.

Banyak kita dengar, seorang suami yang memegang semua kendali di rumah, mulai dari mengatur rumah, hingga uang belanja, semuanya ia yang menentukan, sementara sang Istri hanya diperlakukan sebagai pengikut saja, tanpa hak jawab istilahnya.

Suami yang seperti ini, membuat suasana rumah seperti penjara saja.

Pada zaman sebelum orang mengenal kesesetaraan gender, hal ini mungkin dianggap wajar. Tetapi saat ini, sudah tidak dapat lagi diterima. Karena Pria dan Wanita memiliki Hak dan Kewajiban yang sama.

Suami kekinian sudah harus sering berbagi, atau berkomunikasi dengan Istrinya. Jadi segala sesuatu keputusan keluarga, dapat diputuskan atas kesepakatan bersama, bukan diputuskan oleh Suami saja.

Sebaliknya, Istripun harus sering mengkomunikasikan, apa-apa masalah yang ada, sehingga membentuk sebuah tim yang kompak.

Sehingga suami istri dapat berjalan selalu beriringan dan searah, hal ini membuat rumah menjadi lebih hangat.

Sehingga keputusan yang diambil, akan membawa kebahagiaan bersama, dan membuat rumah menjadi istana bagi keluarga. Komunikasi orang tua pun, akan tampak jelas, tidak ambigu, karena Suami Istri sudah memilliki pemahaman yang sama.

Twitter : @Pasutri - Instagram : @igpasutri - www.pasutri.web.id

Foto : Istimewa

Jangan Cari Istri yang Bermental Wanita Nakal

Januari 09, 2020
Cinta Sejati hanya Satu Cinta untuk Satu Orang
Jakarta (Pasutri) - Belakangan hari ini, saya membaca di medsos, mengenai semakin suami memberikan uang kepada istrinya, maka semakin kaya suaminya.

Hal itu tidak seluruhnya benar, karena Pasutri memiliki motto : "Dibalik Suami yang Berhasil, ada peran Istri yang Baik dan Mendukung. Namun, Dibalik Suami yang Gagal, ada peran Istri yang Buruk dan Merongong" (SSM)

Cukup fair khan motto Pasturi di atas.


Sebuah keberhasilan suami memang tidak terlepas dari peran Istri, tapi juga sebaliknya. Jadi kalau Istri hanya melihat dari apa yang ia terima dari suami, terus dimana pernyataan Istri yang dapat diberikan kepada Suami, agar sang Suami dapat berhasil.

Pernyataan yang terus digaung-gaungkan kaum Wanita, membuat ambigu bagi para Pria yang tidak dapat berfikir logis. Akhirnya ditelan mentah-mentah yang akhirnya disebut ISTI.

Menanggapi ISTI, kita harus melihat dari, Menghormati itu bukan Takut, tetapi kalau sudah takut, itu bukan lagi Menghormati, tapi dibawah Kekuasaan Istri. Pertanyaannya, apakah Anda kaum Priai mau menjadi sapi perahan, Bukan Mendapatkan Cinta Sejatinya?

Kalau hanya menjadi Sapi Perahan, apa bedanya dengan para Pria yang mau disebut playboy, tapi mainnya di tempat wanita nakal. Artinya si Pria hanya bisa dan berani, karena mengandalkan uang, untuk menguasai lawan jenisnya.

Nah, kalau Anda juga sama dengan posisi si pria "playboy" tersebut di atas, dalam rumah tangga Anda, maka Anda membiarkan Istri Anda untuk menjadi bermental Wanita Nakal.

Wanita yang bermental Wanita Nakal, mottonya jelas : "Ada Uang Abang Sayang, Tidak Ada Uang Abang Melayang"

Jika Istri Anda bermental Wanita Nakal, maka Anda syah untuk memiliki Istri banyak, karena Anda tidak mendapatkan Cinta Sejatinya.

Yang perlu dicatat, yang namanya Cinta Sejati itu hanya Satu, hanya Satu, ingat Hanya Satu. 

Jika Istri Anda ingin diperlakukan seperti motto "Ada Uang Abang Sayang, Tidak Ada Uang Abang Melayang".  

Maka Jelas, Istri Anda ingin diperlakukan layaknya Wanita Nakal. (EW)

Twitter : @Pasutri - Instagram : @igpasutri - www.pasutri.web.id

Foto : Istimewa

About Us

Recent

Copyright 2021 © Pasutri - Couple All Right Reserved