6/05/2022

Susu Kaleng 3.6 : Dispensasi Sosial

Jakarta (Pasutri) - Pendekatan yang perlu menjadikan dasar dalam  menemukan prinsip-prinsip normatif, demi mendukung adanya kesetaraan dan keadilan gender, jika kewajiban dan peran setiap insan manusia sudah dapat didistribusikan dan diterapkan secara merata dan adil, baik dalam pola gerak maupun dalam pola pikirnya, tanpa sedikitpun melihat dari sisi kekuatan pikiran maupun fisiknya.

Dengan kemajuan teknologi, secara ceteris paribus dalam sebuah keluarga, kecerdasan maupun kekuatan fisik antara wanita dan pria tidak ada lagi bedanya.

Meskipun kelemahan fisik wanita, lebih disebabkan oleh faktor kebiasaan yang turun temurun, di sisi lain wanita tidak ingin kehilangan predikatnya sebagai kaum feminim. Dimana kita ketahui bersama, bahwa pola hiduplah yang membuat kekuatan fisik tersebut, sehingga kuat atau lemah lebih tergantung pada kebiasaan dan latihan sehari-hari.


Sebagai contoh, dalam tayangan acara TV fear factor misalnya: terlihat pria tidak lagi menjadi superior dalam konteks kekuatan fisik, dimana lomba yang disuguhkan tidak dibeda-bedakan antara wanita dan pria. Padahal wanita yang menjadi peserta juga bukan dari kelompok sosial tertentu, artinya bukan dari kalangan olahragawan/ti.

Dalam nilai sosial yang masih berlaku sampai saat ini di Indonesia, jika ada pria yang berkelahi dengan wanita. Meskipun si wanita-nya yang memulai terlebih dahulu, dan pria tersebut babak belur karena tidak berimbang kekuatannya, tetapi tetap saja si pria yang akan selalu dipersalahkan.

Dispensasi sosial semacam inilah, yang sebenarnya merupakan nilai-nilai penjajahan psikologis.

Belum lagi jika kita melihat tanyangan reality show, jika yang bermasalah adalah yang pria, wanita dengan enaknya menggampar pipi pria tersebut.

Tetapi kalau yang bermasalah yang wanita, belum sampai prianya menggampar yang wanita, para crew baik pria maupun wanita sudah menahan atau menghalang-halangi sang pria terlebih dahulu.

Belum lagi, ada juga yang berseloroh, "Jangan Jadi Banci" dong. Dari adegan sehari-hari tersebut, tampak benar, kaum pria sendiri sudah termakan oleh opini yang tidak berimbang, yang secara sadar atau tidak sudah menjadi tameng ampuh bagi kesewenangan wanita terhadap pria.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Us

Recent

Copyright 2021 © Pasutri - Couple All Right Reserved