Dalam hal ini, mungkin kita akan coba cari tahu, siapa diantara pria dan wanita yang tenaga dan pikirannya lebih banyak dipakai.
Walaupun mungkin data untuk itu, tidak bisa didapat secara akurat. Tetapi paling tidak, kita bisa mendapat gambarannya dari kondisi umum yang ada di masyarakat.
Coba saja kalau kita perhatikan setiap bulan, di hampir setiap kantor pos besar, mayoritas pengambil pensiun adalah para janda.
Kita pun bertanya, dimana suaminya atau pria-pria tersebut?
Secara kelakar dapat dijawab sang suami sudah lebih cepat aus alias meninggal, karena masa hidupnya lebih banyak bekerja dari sang istri.
Kalau demikian halnya, maka sudah selayaknya perlu tinjauan pembagian peran yang lebih seimbang. Sehingga perbandingannya tidak terlalu mencolok.
Belum lagi kalau dilihat dari segi untung rugi. Sang suami pada masa hidupnya mati-matian kerja, ketika mati justru istrinya yang menikmati pensiunnya.
Tapi bagaimana jika, istrinya yang pegawai negeri. Apakah ketika istrinya meninggal, sang suami mendapatkan pensiun istrinya sesuai perhitungan janda yang suaminya meninggal?
Lagi-lagi ketidakadilan yang sangat esensial terjadi di peraturan Pemerintah yang paling mendasar sekalipun.
Foto : Istimewa
Terus Membaca
Terus Membaca
Twitter : @Pasutri - Instagram : @xpasutri - Tik tok : @pasangansuamiistri - www.pasutri.web.id
Labels:
Susu Kaleng
Thanks for reading Susu Kaleng 4.3 : Perbandingan Umur Mesin. Please share...!
0 Komentar untuk "Susu Kaleng 4.3 : Perbandingan Umur Mesin"