⬇️πŸ‘‡πŸ» Click Me πŸ‘‡πŸ»⬇️

β¬‡οΈπŸ‘‡πŸ» Click Me πŸ‘‡πŸ»β¬‡οΈ
BELAJAR BELANJA HEMAT di SINI bisa COD

Copyright 2021 © Pasutri - Couple All Right Reserved

Belanja Hemat Bukan Pelit tapi "Frugal Living"

Griya Belanja Hemat

Jakarta ( Pasutri  -  Couples ) -  Sementara  ini kami baru menyajikan produk-produk, Fashion Adventure, Dupa Hio Bukhur, Kebutuhan Rumah Ta...

Apa Itu Gula Darah?

Jakarta (Pasutri - Couples) - Bagi pasutri, penyakit gula adalah momok bagi sang suami, karena diabetes sangat berpengaruh pada stamina pria.

Bagi mereka yang memiliki kadar gula yang tinggi dalam darahnya, dapat disebut sebagai penderita pra diabetes. 

Sedangkan bagi mereka yang sudah terdeteksi sebagai penderita Penyakit Gula Darah / Diabetes Melitus / Penyakit Kencing, beresiko tinggi pada infeksi dan luka pada kaki.

Luka kecil pada kaki dapat membesar, bahkan jika tidak dirawat dapat menimbulkan Gangren (pembusukan akibat luka). Jika didiamkan, bukan tidak mungkin bagian kaki yang terkena infeksi dapat diamputasi untuk menghindari tersebarnya Gangren ke jaringan lain.

Pencegahan Penyakit Gula Darah ini dapat dilakukan pencegahan untuk memperkecil resiko dari penyakit pra diabetes.

Foto : Istimewa

Pencegahan Penyakit Gula Darah

Jakarta (Pasutri) - Bagi pasutri, kesehatan adalah yang utama, penyakit gula merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat kita. Kiranya ini adalah salah satu cara untuk mencegahnyanya

1. Pencegahan primer
Beberapa faktorr yang bisa menyebabkan Diabetes Mellitus perlu diperhatikan, baik secara genetik maupun lingkungan, antara lain :
  • Pola makanan sehari-hari yang harus seimbang, tidak berlebih
  • Olahraga secara teratur, tidak banyak berdiam diri
  • Usahakan berat badan dalam batas normal
  • Hindari konsumsi obat-obatan yang dapat menimbulkan Diabetes Mellitus
2. Pencegahan sekunder
Bagi penderita Diabetes Melitus, agar dapat mencegah penyakit tersebut tidak menimbulkan komplikasi penyakit lain, menghilangkan gejala dan keluhan penyakit Diabetes Mellitus.
Pencegahan sekunder meliputi deteksi dini penderita diabetes mellitus, terutama bagi mereka yang memiliki genetic, berisiko tinggi terkena Diabetes Mellitus.

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan dalam pencegahan sekunder, antara lain :
  • Diet sehari-hari harus seimbang dan sehat
  • Menjaga berat badan dalam batas normal
  • Usaha pengendalian gula darah agar tidak terjadi komplikasi diabetes mellitus
  • Olahraga teratur sesuai dengan kemampuan fisik dan umur
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dari komplikasi penyakit yang sudah terjadi. Berikut pencegahan yang dimaksud :
  •  Mencegah terjadinya kebuataan jika menyerang pembuluh darah mata
  • Mencegah gagal ginjal kronik jika menyerang pembuluh darah ginjal
  • Mencegah stroke jika menyerang pembuluh darah otak
  • Mencegah terjadinya gangren jika terjadi luka.
Foto : Istimewa

Diabetes Test - Tes Gula Darah

Jakarta (Pasutri - Couples) - Artikel Bahasa Indonesia, setelah Artikel Bahasa Inggris

English
Diagnosis of blood sugar disease can be established by measuring blood glucose levels when fasting and 1-2 hours after drinking a 75 gram glucose solution (oral glucose tolerance test).

Here are some parameters that can be used to diagnose blood sugar disease, including:
  1. A person is said to suffer from Diabetes Mellitus, if the fasting blood glucose level is more than 126 mg/dl, or 2 hours after drinking a 75 gram glucose solution, indicating a blood glucose level of more than 200 mg/dl.
  2. A person is said to have impaired glucose tolerance, if fasting blood glucose levels reach 110-125 mg/dl, or 2 hours after drinking 75 grams of glucose solution, indicating blood glucose levels of 140-199 mg/dl.
  3. A person is said to be normal or not suffering from Diabetes Mellitus if fasting blood glucose levels are less than 110 mg/dl, blood glucose levels 1 hour after drinking a 75 gram glucose solution, indicating blood glucose levels of less than 180 mg/dl, and 2 hours blood glucose levels thereafter less than 140 mg/dl.
Source: From Various Sources
Photo: Special

Bahasa Indonesia
Diagnosis penyakit gula darah dapat ditetapkan dengan mengukur kadar glukosa darah ketika puasa dan 1-2 jam setelah meminum larutan glukosa 75 grm (tes toleransi glukosa oral).
Berikut beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit gula darah, antara lain:
  1. Seseorang dikatakan menderita penyakit Diabetes Mellitus, apabila kadar glukosa darah ketika puasa lebih dari 126 mg/dl, atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gr, menunjukkan kadar glukosa darah lebih dari 200 mg/dl.
  2. Seseorang dikatakan terganggu toleransi glukosanya, jika kadar glukosa darah saat puasa mencapai 110-125 mg/dl, atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram, menunjukkan kadar glukosa darah 140-199 mg/dl.
  3. Seseorang dikatakan normal atau tidak menderita Diabetes Mellitus jika kadar glukosa darah saat puasa kurang dari 110 mg/dl, kadar glukosa darah 1 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram, menunjukkan kadar glukosa darah kurang dari 180 mg/dl, dan kadar glukosa darah 2 jam setelahnya kurang dari 140 mg/dl.
Sumber : Dari Berbagai Sumber
Foto : Istimewa

Orang yang Berpengetahuan Luas, pasti banyak Temannya

Orang yang Berpengetahuan Luas, pasti banyak Temannya
Jendela Pengetahuan
Back To Top