Jakarta (Pasutri) - Dengan mengedepankan kelemahan fisik, dan banyaknya organ yang sensitif (Dada Wanita, Bokong, disb) yang mudah tersentuh jika berdiri di tempat umum, seperti di Bis misalnya.
Hal seperti di atas, justru dimanfaatkan untuk mendapat perlakuan lebih istimewa, dan justru bukan perlakuan yang sama.
Lagi-lagi kesalahan opini yang terlanjur disepakati oleh masyarakat pada umumnya. Dimana wanita adalah mahluk yang pasif, sedangkan pria adalah mahluk yang aktif.
Memanfaatkan Bus Way yang penuh dengan penumpang, jika dibandingkan dengan Bus Regular yang kumuh. Bus Way yang diperuntukan bagi kaum pekerja perkotaan, dapat dikatakan secara umum, bahwa penumpangnya memiliki pendidikan yang lebih tinggi, ketimbang kaum pekerja pinggiran yang memakai Angkutan Umum, yang kondisinya dibawah standar Bus Way, tidak menuai protes harus dipisahkannya tempat wanita dan pria.
Dengan demikian timbul dalam benak kita masing-masing, bahwa akal-akalan diskriminatif ini justu keluar dari kaum yang lebih berpendidikan, jika dibandingkan antara Bus Way dan Angkutan Umum kaum pinggiran, secara kasat mata penumpang Bus Way secara logika semestinya lebih sopan, karena latar belakang pendidikannya, tetapi pada kenyatannya yang protes justru Bus Way dan bukan Angkutan Umum.
Kembali pada predikat pasif dan aktif, hal ini tidak lagi berlaku pada masa sekarang, dimana wanitanya yang sudah lebih terbuka dan lebih agresif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Klinik khusus permasalahan lelaki, dimana iklannya, justru sang istrilah yang menyimpan Peralatan Stimulus Kejantanannya (baca: spray), karena untuk menyenangkan si istri sendiri.
Dalam kaitannya dengan gambaran di Bus Way, mungkin saja wanita sekarang memakai trend berjalan dengan menggunakan pepatah para pejuang, "Ini Dada ku, Mana Dada mu". Ditambah dengan ketimpangan pengertian mengenai Dada, yang dalam kamus hubungan suami istri, baik pria maupun wanita sama-sama memiliki daerah sensitif yang sama.
Foto : Istimewa
Twitter : @Pasutri
Instagram : @igpasutri
www.pasutri.web.id
Labels:
Perlakuan di Tempat Umum
Thanks for reading Susu Kaleng 11.1 : Ingin Diperlakukan Sama. Please share...!
Postingan
0 Komentar untuk "Susu Kaleng 11.1 : Ingin Diperlakukan Sama"