Sudahkah kita siap, jika seorang suami menjadi Wakil Kepala Rumah Tangga? Karena istrinya yang mencari nafkah.
Catatan :
Hal ini harus pula dilihat dari semua golongan ekonomi. Jadi tidak menutup kemungkinan, istrinya menarik Bajaj atau Becak, sementara suaminya yang mengurus anaknya di rumah.
----::::----
Sudahkah kita siap, membangun kesetaraan gender, sehingga tidak ada lagi istilah ladiest first, yang ada adalah penghormatan kepada orang yang lebih tua saja, tanpa melihat gendernya.
----::::----
Sudahkah kita siap, seorang pria dilamar seutuhnya oleh seorang wanita, untuk membangun sebuah keluarga. Bukan hanya berupa budaya beberapa suku, yang pada akhirnya pria tetap juga yang dituntut untuk mencari nafkah.
----::::----
Sudahkah kita siap, untuk melihat seorang suami yang menggunakan rok untuk pakaian sehari-harinya? Karen celana panjang yang dahulu milik pria, kini sudah menjadi umum bagi wanita.
----::::----
Dan masih banyak lagi, tentunya nilai-nilai konstruksi sosial yang harus kita rombak bersama, baik secara mental maupun sikap. Dimana kita tidak boleh menertawakan prilaku wanita yang seperti pria, maupun pria yang seperti wanita.
----::::----
Dengan menggunakan Standar Tunggal, mungkin mata kita akan terbuka.
----::::----
Kodrat pria dan wanita itu adalah saling melengkapi, dan bukan saling setara. (Sapto Satrio Mulyo)
Foto : Istimewa
Twitter : @Pasutri
Instagram : @igpasutri
www.pasutri.web.id
0 Komentar untuk "Susu Kaleng 15.1 : Siap Dalam Mental dan Sikap"